Matematika adalah salah satu pelajaran yang ada di semua tingkat dan jenis pendidikan. Untuk memberikan pemahaman matematika kepada peserta didik perlu dilakukan pembelajaran yang tepat. Dalam proses pembelajaran, keadaan di kelas tidak selalu sesuai seperti yang diharapkan semua guru. Beberapa masalah akan muncul dan mengakibatkan proses pembelajaran terganggu. Pada pembelajaran matematika, salah satu masalah yang muncul adalah peserta didik dengan minat dan motivasi belajarnya sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain adanya peserta didik yang kurang tekun dalam proses pembelajaran, adanya peserta didik yang mengobrol saat guru menjelaskan di depan kelas, peserta didik yang terlambat mengumpulkan tugas, dan hal ini akan berakibat pada nilai matematika yang rendah..
Hal yang saya tulis ini penting dibagikan agar terjadi perubahan motivasi belajar peserta didik secara khusus dan terjadinya perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran secara umum. Dengan dibagikannya praktik baik ini diharapkan akan terjadi hal-hal berikut, yaitu aktivitas belajar peserta didik yang semakin meningkat, peserta didik mampu memberikan umpan balik dan respon yang positif terhadap informasi yang disampaikan guru, dan tumbuhnya motivasi dan semangat dari dalam diri peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya sebagai sorang guru terhadap proses pembelajaran ini sangat besar. Akan tetapi sekarang diharapkan ada pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi pada guru menuju pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik akan terwujud jika motivasi peserta didik memiliki motivasi yang kuat dalam belajar. Peran saya sebagai guru dalam meningkatkan motivasi peserta didik, antara lain menciptakan model dan metode pembelajaran yang menarik, menciptakan suasana kelas yang kondusif, dan meningkatkan semangat belajar peserta didik sehingga peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik antara lain :
- Peserta didik sangat beragam dari segi pengetahuan, keterampilan, dan motivasinya. Hal ini membuat guru kesulitan merancang pembelajaran berdiferensiasi
- Peserta didik masih canggung saat diskusi dan mempresentasikan hasilnya. Bahkan kadang diperlukan paksaan agar peserta didik mau melaksanakan tugas ini.
- Peserta didik masih perlu banyak bimbingan dalam menyelesaikan tugas.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik baik ini yaitu, guru sebagai subjek, peserta didik sebagai sampel dalam proses pembelajaran, dan guru sejawat yang berperan dalam dalam memberikan berbagai pertimbangan.
Langkah-langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam praktik pembelajaran yaitu, memberikan informasi teknis dan materi pendahuluan melalui grup WA untuk mengatasi permasalahan peserta didik yang beragam. Prosesnya, peserta didik diminta mempelajari materi yang telah diberikan, menyelesaikan setiap tugas yang ada dan memastikan semua peserta didik mendapat jawaban dan pemahaman yang sama dari setiap tugas yang akan diberikan. Hal ini dilakukan dengan bimbingan langsung dari guru melalui tanya jawab via WA.
Untuk melakukan strategi dalam menghadapi tantangan pada praktik pembelajaran diperlukan sumber daya yaitu, peserta didik, grup WA sebagai tempat diskusi, dan modul ajar yang dilengkapi dengan LKPD.
Dampak yang terlihat dari aksi yang dilakukan adalah :
- Peserta didik mulai terbiasa dengan penggunaan teknologi pada proses pembelajaran, khususnya penggunaan laptop dan media PPT.
- Kondisi kelas terlihat lebih kondusif dengan diterapkannya model pembelajaran PBL.
- Peserta didik mulai menunjukkan kemajuan dalam melakukan komunikasi dan kolaborasi saat melakukan praktikum, presentasi dan diskusi.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dan penggunaan media PPT efektif dalam meningkatkan minat peserta didik terhadap pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari perubahan yang dialami peserta didik antara sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran PBL. Hasil pembelajaran juga akan lebih baik jika guru mahir dalam penggunaan teknologi khususnya dalam mengoperasikan laptop saat menayangkan PPT.